Langsung ke konten utama

Surga dan Para Nabi Rindu Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Suara NU Panmas, 5/11/2017

Demikian uraian penutup pengajian Habib Abu Bakar bin Hasan Al-Athas Azzabidi, pada Minggu sore, 3 Desember 2017 di Tanah Baru, Beji Depok. Pengajian dimulai ba'da Ashar dan berakhir pukul 17.40 WIB. Kitab yang dikaji adalah Ihya' Ulumiddin dan al Manhajussawiy Syarah Ushul Thoriqoh Sadah Ba Alawy. 

Habib menambahkan penjelasannya bahwa Nabi Muhammad Shallallallahu Alaihi Wasallam lebih bagus daripada surga. Surga bahkan tercipta untuk Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Nabi Muhammad tidak perlu menunjukkan kehebatannya bahwa beliau masuk surga. 

Nabi Adam Alaihissalam serta para Nabi dan Rasul lainnya mereka ada di surga. Mereka berjalan dari ujung surga ke ujung yang lain. Yang luasnya lebih daripada langit. Mereka menyuarakan satu hal dan kerinduan yang sama, yaitu,  kapan mereka akan dipertemukan dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Semuanya rindu kepada Nabi Muhammad. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam lebih mulya dari surga itu sendiri. 

Sayyid Muhammad bin Alwi al Maliki Rohimahulloh pernah diperangi oleh Raja Fahd, dari Kerajaan Arab Saudi karena pernah menulis buku yang menjelaskan bahwa jasad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lebih mulia dari Ka'bah. Raja pun marah. Sayyid Muhammad menjawab: "Bukan saya yang bicara seperti itu. Tapi para ulama' 600 tahun yang lalu. Yaitu, Syekh Fudhoil bin Iyadl."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga pernah bersabda: " Surga rindu kepada Ali dan Miqdad bin Aswad al Kindy ". Kalau surga saja rindu kepada keduanya, apalagi kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Dalam pengajiannya, Habib juga menyinggung soal pro kontra Aksi 212. Habib menyayangkan banyak yang pro kontra 212, tapi akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah dibahas. *** (Darul Qutni)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Majelis Burdah di At Tibyan, Abuya Junaidi Beri Ijazah Ammah Amalan Rebo Wekasan

Suara NU Panmas, 14/11/2017 Majelis Burdah yang diadakan Laskar Jausyan pimpinan Abuya KH. M. Junaidi HMS, bekerjasama dengan Ma'had At Tibyan dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pancoran Mas Depok, baru saja berakhir malam tadi, 13/11/2017 pukul 23.16 di Ma'had At-Tibyan, Pancoran Mas, Depok P impinan Mu'allim Dr. KHM. Yusuf Hidayat, MA . Acara dimulai sejak pukul 20.00 WIB dengan pembacaan dzikir dan istighotsah untuk menjaga keutuhan NKRI. Dilanjutkan dengan pembacaaan Qasidah Burdah, sebanyak 160 bait, Mahall Qiyam, Ya Lal Wathon, Indonesia Raya lalu ditutup dengan doa dan tausiah dari Abuya Junaidi. Dalam kesempatan itu, Abuya Junaidi juga memberikan ijazah ammah amalan Rebo Wekasan (Rabu terakhir bulan safar) bagi ratusan jama'ah yang hadir. Ijazah tersebut yaitu berupa ijazah shalat lidaf'il bala' 4 rokaat dengan 2 kali salam dilakukan di waktu Dluha setelah membaca al Fatihah. Ijazah ini berdasarkan kitab Kanzun Najah Wassuruur susunan Sye

Ahlul Bait semuanya adalah Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Suara NU Pancoran Mas, Depok  Demikian penjelasan Guru Mulia al Habib Umar bin Hafidz Hafidzohullah saat Teleconference Pengajian Kitab Adabul Alim Wal Muta'allim, karya pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'arie, yang diadakan PBNU bekerjasama dengan Majelis al Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin di Lantai VIII Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama' (PBNU), Rabu sore, 6 Desember 2017.      Beliau menyampaikan bahwa Manhaj Ahlissunnah wal Jama'ah tidak membedakan pengagungan ( ta'dzim)  antara sahabat dan ahlul bait. Ada manhaj yang ghuluw dan   ifroth wattafrith (ekstrim),  yaitu yang mengagungkan Ahlul Bait dan menghina sahabat dan ada juga yang sebaliknya. Menurut Guru Mulia, al Habib Umar Hafidzhohullah, 160 ribu sahabat adalah ahlul jannah (penghuni surga) . "Kalau kita sebut ahlul bait maka adalah sahabat nabi. Semua ahlul bait adalah sahabat, termasuk Sayyidina Hasan dan Husein " katanya. Bahkan Sayyid Ja'far Shodiq menyatakan,

Walikota Depok Tantang Duel Baca Kitab, Muallim Yusuf Siap Meladeni

Suara NU Pancoran Mas, 26/10/2017 "Ayo jago-jagoan baca kitab boleh, tapi jangan dikaitkan dengan Hari Santri Nasional", Demikian tantangan duel baca kitab Walikota Depok, Idris Abdusshomad kepada para pihak yang mengkritiknya tidak berinisiatif mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota Depok. Hal itu sebagaimana diberitakan Reporter Rahmat Tarmuji dalam laman Jurnal Depok.Id, 25/10/2017. Walikota Depok berang, geram, emosional dan tidak terima dengan kritik terhadap Pemkot Depok yang tidak mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota. Apel Hari Santri Nasional akhirnya diadakan di halaman Kantor Kementerian Agama yang sempit dan membuat para peserta apel berdesakan. Para Kiai pimpinan Pondok Pesantren pun akhirnya mengeluhkan keadaan ini. Menanggapi hal itu, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tibyan, Pancoran Mas, Kota Depok, KH. Dr. M. Yusuf Hidayat, Lc, MA yang akrab dipanggil Muallim Yusuf siap meladeni tantangan duel baca kitab. Muallim Yusuf, yang jug