Langsung ke konten utama

Muallim Yusuf, Maafkan dan Doakan Sukmawati Soekarnoputri

KH Dr M Yusuf Hidayat, Katib Syuriah PCNU Depok yang akrab dipanggil Muallim Yusuf, akhirnya memaafkan Sukmawati Soekarnoputri yang dinilai telah menulis puisi yang menyinggung kaum muslimin di Indonesia. Sebelumnya, bersama para Asatidz Kota Depok beliau menggelar bahsul masail (kajian keagamaan) terhadap puisi Sukmawati yang pada intinya menyatakan bahwa puisi Sukmawati adalah nasionalisme sekuler yang berbahaya dan bertentangan dengan ajaran Islam dan ideologi Pancasila. Pemaafan ini setelah Sukmawati Soekarnoputri juga telah mengakui dan menyalahi kesalahannya dalam konferensi pers sebagaimana tersiar di berbagai media massa 

"Orang NU mah baik hati....iye kite maafin dan jangan sekali kali bangunin macan tidur lagi ya Nek!" Demikian dikatakan Muallim Yusuf dengan logat betawinya yang kental.

Muallim Yusuf juga memberikan masukan kepada Sukmawati agar belajar syariat Islam yang benar dengan para guru agama yang sanadnya bersambung ke Rasulullah saw.

"Awas jangan ame wahhabiyyin" tambah Ketua Umum Brigade Ahlussunnah Wal Jama'ah memberikan masukan kepada Sukmawati.

Terakhir, Pengasuh Pondok Pesantren At-Tibyan Pancoran Mas ini pun mendoakan Sukmawati Sukarnoputri.
"Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahan putri dari Sang Proklamator RI ini....Amin Ya Robbal Alamin".

Dengan pernyataan tokoh NU yang sangat berpengaruh dan cukup diperhitungkan di Kota Depok ini, maka diharapkan warga Nahdliyyin Depok tetap tenang dan menjaga suasana damai. Terutama para jama'ah, murid dan pengikut Mu'allim Yusuf yang tersebar di berbagai penjuru dan pelosok Kota Depok ***.

(IK/Tim Redaksi)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Majelis Burdah di At Tibyan, Abuya Junaidi Beri Ijazah Ammah Amalan Rebo Wekasan

Suara NU Panmas, 14/11/2017 Majelis Burdah yang diadakan Laskar Jausyan pimpinan Abuya KH. M. Junaidi HMS, bekerjasama dengan Ma'had At Tibyan dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pancoran Mas Depok, baru saja berakhir malam tadi, 13/11/2017 pukul 23.16 di Ma'had At-Tibyan, Pancoran Mas, Depok P impinan Mu'allim Dr. KHM. Yusuf Hidayat, MA . Acara dimulai sejak pukul 20.00 WIB dengan pembacaan dzikir dan istighotsah untuk menjaga keutuhan NKRI. Dilanjutkan dengan pembacaaan Qasidah Burdah, sebanyak 160 bait, Mahall Qiyam, Ya Lal Wathon, Indonesia Raya lalu ditutup dengan doa dan tausiah dari Abuya Junaidi. Dalam kesempatan itu, Abuya Junaidi juga memberikan ijazah ammah amalan Rebo Wekasan (Rabu terakhir bulan safar) bagi ratusan jama'ah yang hadir. Ijazah tersebut yaitu berupa ijazah shalat lidaf'il bala' 4 rokaat dengan 2 kali salam dilakukan di waktu Dluha setelah membaca al Fatihah. Ijazah ini berdasarkan kitab Kanzun Najah Wassuruur susunan Sye

Ahlul Bait semuanya adalah Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Suara NU Pancoran Mas, Depok  Demikian penjelasan Guru Mulia al Habib Umar bin Hafidz Hafidzohullah saat Teleconference Pengajian Kitab Adabul Alim Wal Muta'allim, karya pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'arie, yang diadakan PBNU bekerjasama dengan Majelis al Muwasholah Baina Ulama'il Muslimin di Lantai VIII Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama' (PBNU), Rabu sore, 6 Desember 2017.      Beliau menyampaikan bahwa Manhaj Ahlissunnah wal Jama'ah tidak membedakan pengagungan ( ta'dzim)  antara sahabat dan ahlul bait. Ada manhaj yang ghuluw dan   ifroth wattafrith (ekstrim),  yaitu yang mengagungkan Ahlul Bait dan menghina sahabat dan ada juga yang sebaliknya. Menurut Guru Mulia, al Habib Umar Hafidzhohullah, 160 ribu sahabat adalah ahlul jannah (penghuni surga) . "Kalau kita sebut ahlul bait maka adalah sahabat nabi. Semua ahlul bait adalah sahabat, termasuk Sayyidina Hasan dan Husein " katanya. Bahkan Sayyid Ja'far Shodiq menyatakan,

Walikota Depok Tantang Duel Baca Kitab, Muallim Yusuf Siap Meladeni

Suara NU Pancoran Mas, 26/10/2017 "Ayo jago-jagoan baca kitab boleh, tapi jangan dikaitkan dengan Hari Santri Nasional", Demikian tantangan duel baca kitab Walikota Depok, Idris Abdusshomad kepada para pihak yang mengkritiknya tidak berinisiatif mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota Depok. Hal itu sebagaimana diberitakan Reporter Rahmat Tarmuji dalam laman Jurnal Depok.Id, 25/10/2017. Walikota Depok berang, geram, emosional dan tidak terima dengan kritik terhadap Pemkot Depok yang tidak mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota. Apel Hari Santri Nasional akhirnya diadakan di halaman Kantor Kementerian Agama yang sempit dan membuat para peserta apel berdesakan. Para Kiai pimpinan Pondok Pesantren pun akhirnya mengeluhkan keadaan ini. Menanggapi hal itu, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tibyan, Pancoran Mas, Kota Depok, KH. Dr. M. Yusuf Hidayat, Lc, MA yang akrab dipanggil Muallim Yusuf siap meladeni tantangan duel baca kitab. Muallim Yusuf, yang jug