Langsung ke konten utama

PRNU Panmas Sayangkan Sikap Walikota Depok terhadap Hari Santri Nasional

Suara NU Panmas, 24/10/2017

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pancoran Mas Depok, sangat menyayangkan tidak ditanggapinya izin penggunaan Halaman Balaikota Depok untuk Upacara dan Puncak Acara Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober 2017 lalu. Hal itu disampaikan Ketua Tanfidziyah PRNU Panmas, Badru Tamam, S.H.I kepada Suara NU Panmas di sela-sela kesibukannya.   

"Sangat disayangkan sekali. Seharusnya pelaksanaan hari santri dapat didukung oleh berbagai pihak, elemen dan instansi pemerintahan, sebagaimana telah ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Bapak Presiden" katanya. Kenyataannya memang Pemkot Depok malah tidak menanggapi surat audiensi dan permohonan izin dari Panitia Hari Santri Nasional (HSN) Kota Depok, yang dalam hal ini digawangi oleh para pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPPNU). 

"Padahal kegiatan ini dilakukan agar kita selalu ingat untuk meneladani semangat para Mujahidin bangsa Indonesia, semangat kebangsaan, semangat tanah air serta semangat rela berkorban demi bangsa dan negara" tambah Tamam.

Dalam pantauan Suara NU Panmas, Pemkot Depok lebih memilih menggunakan halaman Balaikota untuk Konser Musik Kebangsaan. Jika tujuan konser musik itu adalah tertanamnya nilai kebangsaan bagi warga Depok, maka sebetulnya Upacara Hari Santri Nasional lebih logis, momentum dan masuk akal untuk penanaman nilai kebangsaan di Kota Depok karena lebih mengakar secara historis lantaran mengacu pada tanggal dikeluarkannya Resolusi Jihad Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'arie untuk melawan usaha penjajahan kembali oleh Belanda dan sekutu-sekutunya.

Akhirnya, kekuasaan memang tergantung di tangan siapa dipegang. Depok di bawah kepemimpinan Walikota Idris Abdusshomad, tidak lagi bersahabat dengan ulama'. Tidak lagi ramah dengan para santri. Di saat hampir seluruh alun-alun dan halaman pemerintahan kota/kabupaten diadakan upacara Hari Santri pada tanggal 22 Oktober 2017, Walikota hanya memilih mengadakan upacara Hari Santri di dunia maya lewat Twitternya. Ada apa dengan Pak Walikota?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Majelis Burdah di At Tibyan, Abuya Junaidi Beri Ijazah Ammah Amalan Rebo Wekasan

Suara NU Panmas, 14/11/2017 Majelis Burdah yang diadakan Laskar Jausyan pimpinan Abuya KH. M. Junaidi HMS, bekerjasama dengan Ma'had At Tibyan dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pancoran Mas Depok, baru saja berakhir malam tadi, 13/11/2017 pukul 23.16 di Ma'had At-Tibyan, Pancoran Mas, Depok P impinan Mu'allim Dr. KHM. Yusuf Hidayat, MA . Acara dimulai sejak pukul 20.00 WIB dengan pembacaan dzikir dan istighotsah untuk menjaga keutuhan NKRI. Dilanjutkan dengan pembacaaan Qasidah Burdah, sebanyak 160 bait, Mahall Qiyam, Ya Lal Wathon, Indonesia Raya lalu ditutup dengan doa dan tausiah dari Abuya Junaidi. Dalam kesempatan itu, Abuya Junaidi juga memberikan ijazah ammah amalan Rebo Wekasan (Rabu terakhir bulan safar) bagi ratusan jama'ah yang hadir. Ijazah tersebut yaitu berupa ijazah shalat lidaf'il bala' 4 rokaat dengan 2 kali salam dilakukan di waktu Dluha setelah membaca al Fatihah. Ijazah ini berdasarkan kitab Kanzun Najah Wassuruur susunan Sye

Walikota Depok Tantang Duel Baca Kitab, Muallim Yusuf Siap Meladeni

Suara NU Pancoran Mas, 26/10/2017 "Ayo jago-jagoan baca kitab boleh, tapi jangan dikaitkan dengan Hari Santri Nasional", Demikian tantangan duel baca kitab Walikota Depok, Idris Abdusshomad kepada para pihak yang mengkritiknya tidak berinisiatif mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota Depok. Hal itu sebagaimana diberitakan Reporter Rahmat Tarmuji dalam laman Jurnal Depok.Id, 25/10/2017. Walikota Depok berang, geram, emosional dan tidak terima dengan kritik terhadap Pemkot Depok yang tidak mengadakan Apel Hari Santri Nasional di Balaikota. Apel Hari Santri Nasional akhirnya diadakan di halaman Kantor Kementerian Agama yang sempit dan membuat para peserta apel berdesakan. Para Kiai pimpinan Pondok Pesantren pun akhirnya mengeluhkan keadaan ini. Menanggapi hal itu, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tibyan, Pancoran Mas, Kota Depok, KH. Dr. M. Yusuf Hidayat, Lc, MA yang akrab dipanggil Muallim Yusuf siap meladeni tantangan duel baca kitab. Muallim Yusuf, yang jug

Khutbah Jum'at Menyambut Robiul Awwal, Bulan Kelahiran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الدَّعْوَةَ إِلَى الْهُدَى وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْر وَالنَّصِيْحَةَ لِلْمُسْلِمِيْنَ مِنْ أَفْضَلِ الْقُرُبَات وَأَهَمِّ الْمُهِمَّات وَأَرْفَعِ الدَّرَجَات فِي الدِّيْن وَذَالِكَ سَبِيْلُ أَنْبِيَاءِ اللهِ الْمُرْسَلِيْن وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْن وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ الرَّاسِخِيْنَ فِي الْعِلْمِ وَالْيَقِيْن.  اَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْن وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الصَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْن اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ وَكَرِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ مَعَاشِرَ الْمُسْلِمين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ الله Pada kesempatan ini, khotib berwasiat khususnya kepada diri khotib sendiri dan umumnya kepada par