Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Selamat Hari Buruh Internasional

Suara NU Pancoran Mas Mengucapkan: Selamat Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2018 ! Pengusaha harus berlaku adil dan beradab kepada buruh! Buruh juga harus berlaku adil dan beradab kepada pengusaha! Negara harus juga berlaku adil dan beradab kepada buruh dan pengusaha! Keadilan akan mendekatkan kepada Ketaqwaan kepada Allah Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa! Tegakkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ! Bersama Nahdlatul Ulama' Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat.

Siapakah yang Su'ul Adab dan Tidak Berakhlak ???

Siapakah orang yang su'ul adab dan tidak berakhlak ??? 1. Orang yang suka menghina para kyai sepuh dengan sebutan blo'on dan tukang fitnah. 2. Orang yang suka mengatakan kepada orang yang berbeda pendapat dengannya sebagai bodoh dan koplak. 3. Orang yang suka mempermainkan dan menyeret para kiai sepuh ke pusaran politik praktis. 4. Orang yang telah menjual dan merusak nama baik Nahdlatul Ulama'. 5. Orang yang membiarkan orang di atas dan justru malah mendukung/mendiamkan perilaku dan akhlaknya yang tidak baik. 6. Orang yang rasis dan merendahkan ras tertentu. Semoga orang tersebut cepat mendapat petunjuk dari Allah ta'ala untuk segera memperbaiki adabnya kepada para kiai dan orang-orang yang telah dihinanya. Semoga Allah ta'ala menerima taubatnya. Amiiin.

Santri Ma'had Aliy At Tibyan Gelar Bahsul Masail Soal Tabayyun

Suara NU Pancoran Maraknya penggunaan kata Tabayyun oleh masyarakat dan zaman di mana informasi apa saja merajalela di media sosial membuat para asatidz muda kota Depok berkumpul dan membahas soal tabayyun selasa kemarin, 10/4/2018 di Pondok Pesantren At-Tibyan Wadas Pancoran Mas Kota Depok pimpinan Dr. KH M Yusuf Hidayat, Lc, MA (Muallim Yusuf). Beberapa poin yang dihasilkan dari forum tersebut adalah : 1. Makna tabayyun tidak hanya aktif tapi juga meliputi makna pasif dalam arti tatsabbut dan al wuquf (diam tidak komentar, menahan diri, tidak terpancing, tidak terbakar emosi/kebakaran jenggot/bersumbu pendek dan ghoirul i'timad ala qoulil fasiq (tidak mengandalkan ucapan orang fasik). 2. Media sosial yang terpercaya dapat menjadi rujukan tabayyun. 3. Klarifikasi tidak dapat disamakan dengan makna tabayyun yang luas. 4. Berhati-hati untuk menyuruh orang tabayyun karena dapat diartikan menuduh sebagai orang fasik. 5. Pasal-pasal KUHP turut menjadi keterangan dalam Bah

Muallim Yusuf, Maafkan dan Doakan Sukmawati Soekarnoputri

KH Dr M Yusuf Hidayat, Katib Syuriah PCNU Depok yang akrab dipanggil Muallim Yusuf, akhirnya memaafkan Sukmawati Soekarnoputri yang dinilai telah menulis puisi yang menyinggung kaum muslimin di Indonesia. Sebelumnya, bersama para Asatidz Kota Depok beliau menggelar bahsul masail (kajian keagamaan) terhadap puisi Sukmawati yang pada intinya menyatakan bahwa puisi Sukmawati adalah nasionalisme sekuler yang berbahaya dan bertentangan dengan ajaran Islam dan ideologi Pancasila . Pemaafan ini setelah Sukmawati Soekarnoputri juga telah mengakui dan menyalahi kesalahannya dalam konferensi pers sebagaimana tersiar di berbagai media massa  " Orang NU mah baik hati....iye kite maafin dan jangan sekali kali bangunin macan tidur lagi ya Nek !" Demikian dikatakan Muallim Yusuf dengan logat betawinya yang kental. Muallim Yusuf juga memberikan masukan kepada Sukmawati agar belajar syariat Islam yang benar dengan para guru agama yang sanadnya bersambung ke Rasulullah saw. " Awas j

Katib Syuriah PCNU Depok Pimpin Langsung Bahtsul Masail Nahdliyyin Kota Depok

Suara NU Pancoran Mas, Suara NU Pancoran Mas, Katib Syuriah PCNU Kota Depok pimpin langsung Bahtsul Masail Asatidz Muda Nahdliyyin Kota Depok di Pesantrennya, Ma'had At-Tibyan Pancoran Mas Kota Depok pada selasa sore tadi, 3 April 2018. Bahtsul Masail itu digelar untuk menyikapi puisi Sukmawati Soekarnoputri yang telah meresahkan umat Islam Indonesia. Sayangnya sebagian orang malah bilang bahwa menyikapi hal ini malah disebut sebagai sarat kepentingan politis daƱ tidak ada hubungannya dengan agama (tidak perlu dikaji). Muallim Yusuf dkk pun maju terus menunjukkan kepedulian kepada permasalahan umat Islam (al ihtimam biumuuril muslimin) tanpa menghiraukan caci maki dari orang-orang yang picik pemikirannya dan berstandar ganda (satu sisi berslogan ingin menjauhkan agama dari politik, di sisi lain malah berpolitik total) . Para asatidz muda menilai Sukmawati telah menunjukkan kebodohan yang sangat bodoh dengan tidak mau belajar dari kebodohannya dan justru membanggakan kebo